Mahasiswa Institut Teknologi PLN (ITPLN) melakukan kuliah langsung ke Kantor Pusat PT PLN (Persero). Hal ini bagian dari kurikulum pembelajaran 442 yang dijalankan oleh ITPLN, di mana 40% merupakan teori, 40% problem solving, dan 20% langsung ke industri.
Adalah mahasiswa semester 3 mata kuliah Manajemen Strategik Bisnis Energi Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi (FTBE). Sebanyak 15 mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini mengikuti perkuliahan di Kantor Pusat PLN dan disambut hangat oleh Vice President Pengelolaan Aset Properti PT PLN (Persero), Ratri Nugroho beserta tim.
Kemudian sesi perkuliahan dilakukan di Ruang Teater Area Co Working Space Kantor PLN Pusat yang mana terdapat merchant-merchant dari berbagai produk food and beverages disekitarnya.
Ratri menyampaikan bahwa tiga tahun lalu, area co working space Kantor PLN Pusat adalah space kosong yang ada hanya mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) saja. Namun sekarang, ini sudah penuh dengan merchant-merchant makanan, minuman, coffe shop, sampai minimarket. “Kami melihat peluang bisnis disini untuk meningkatkan revenue. Sesuai dengan tagline kami adalah Optimize Every Single Space to Generate Revenue,” ujar Ratri saat memberikan kuliah ke mahasiswa ITPLN, Selasa, (17/10/2023).
“Saya melihat ada wajah-wajah optimisme dari rekan-rekan mahasiswa ITPLN yang hadir. Kegiatan kali ini lebih mengedepankan pengembangan bisnis (Business Development), bagaimana memulai mengembangkan bisnis dan bagaimana agar bisnis dapat berjalan sustainable,” sambungnya.
Bicara bisnis development, kata Ratri, rekan-rekan sangat cocok sekali di semester ini dan beruntung memiliki hasrat dan intuisi melakukan pengembangan bisnis kewirausahaan. Ratri mengatakan dalam bisnis itu potensi dan peluang sangat penting. Jika sudah ada potensi dan peluang, disitulah muncul momentum. Momentum itu tidak hadir setiap saat, tidak hadir disetiap orang, tidak hadir di setiap tempat.
“Untuk itu, rekan-rekan harus bisa meraih momentum itu. Lalu kapan momentum itu bisa terjadi, rekan-rekan lah yang bisa menentukan itu. Namun yang harus diingat sebelum menjalani proses bisnis, hal utama yang harus dipersiapkan adalah harus dapat menentukan produk agar dapat diterima oleh market,” ucapnya.
Ratri Nugroho bercerita dalam membangun bisnis hal yang sangat berharga adalah melakukan riset. Karena tanpa adanya riset, sangat kecil peluang untuk bisnis yang dijalankan akan menjadi besar.
Salah satu mahasiswa ITPLN, Arief Wicaksono (22241004) mengaku sangat senang bisa kuliah langsung ke industri. Menurutnya ini memberikan pengalaman yang luar biasa, karena kita dapat melakukan diskusi langsung dengan industri.
“Saya juga mendapatkan tugas dari dosen saya (Dr. Ir. M. Ahsin Sidqi, MM., IPU) untuk menciptakan sebuah produk baik itu makanan atau minuman yang dapat dijual di lingkungan kampus. Saya berharap, lobby ITPLN juga dapat dibuat seperti ini (lobby PLN Kantor Pusat) yang tersedia merchant-merchant makanan dan minuman, tapi dengan harga yang menyesuaikan dengan kantong mahasiswa,” katanya.
Diakhir, Ratri Nugroho mengajak seluruh mahasiswa yang datang di perkuliahan ini mengunjungi kantin Kantor PLN Pusat yang diberi nama Electra Cafetaria. “Kantin ini sudah 100% menerapkan cashless (pembayaran digital), dan dari meja masing-masing sudah terdapat QR Barcode untuk memesan makanan dan minuman. Sehingga pelanggan yang datang tidak perlu antri,” ungkap Ratri. **)