Tim Prayasena mahasiswa Institut Teknologi PLN (ITPLN) berhasil meraih juara tiga (3) dalam ajang kompetisi FAPERTA FAIR 4, yang diadakan di Universitas Dhyana Pura (Undhira), Bali, kategori teknologi.
Lima mahasiswa yang tergabung dalam Tim Prayasena tersebut seluruhnya berasal dari program studi S1 Teknik Sistem Energi diketuai oleh Alya Atikah dengan beranggotakan Dandi Hartama Sinaga, Fa’iz Aulia Rakhman, Lora Jauza Shaabiah, dan Soni Rico Tampubolon, dengan Dosen Pembimbing Zulham Kentjie, S.T., M.T.
Ketua Tim Prayasena Alya Atikah mengatakan timnya menampilkan hasil karya tulis terkait pemanfaatan teknologi Piezoelektrik. Dijelaskan oleh Alya, Piezoelektrik merupakan suatu sifat yang dimiliki oleh beberapa material yang dapat menghasilkan tegangan listrik atau potensial listrik saat diberi tekanan fisik atau deformasi mekanis. Efek piezoelektrik ditemukan pada berbagai jenis material, termasuk kristal, keramik, dan polimer tertentu.
“Kami memanfaatkan teknologi piezoelektrik yang diaplikasikan dibawah speed bump (polisi tidur) dengan memanfaatkan tekanan dari kendaraan bermotor yang nantinya akan menghasilkan listrik dari tekanan tersebut, akan disimpan pada baterai,” ungkap Alya.
“Target dalam pengaplikasian ini, akan kami pasang di portal pintu masuk perumahan ataupun kampus yang banyak dilalui oleh kendaraan bermotor dan target awal kami dapat menghidupi lampu pada pos keamanan di lingkungan ITPLN,” sambungnya.
Baca Juga : Kunjungan Dosen dan Mahasiswa ITPLN ke UNITEN Malaysia, Beri Wawasan Baru
Sementara, Dosen Pembimbing Zulham Kentjie mengatakan meski ajang Kompetisi FAPERTA FAIR 4 tersebut sudah memasuki tahun ke 4, namun Tim Prayasena ITPLN baru turut serta pertamakalinya. “Alhamdulillah, Tim Prayasena mendapat medali bronze, meskipun baru ikutserta yang pertama. Kami meyakini ke depan bisa lebih banyak mencetak prestasi dibidang akademik terutama berfokus pada Energi Baru Terbarukan, dan meraih medali gold dalam ajang tersebut,” tutur Kentjie.
“Kompetisi FAPERTA FAIR 4 yang diikuti oleh mahasiswa ini adalah ajang unjuk kompetensi di tingkat nasional dan mereka berhasil masuk sebagai finalis dari ratusan paper yang diseleksi, saya turut bangga menjadi bagian dari mereka dalam hal ini sebagai pembimbing mereka. Perjuangan tidak hanya selesai disini saja, penelitian yang berharga yang dibawa ke ajang nasional ini hanya sebagai trigger untuk tetap terus melakukan pengembangan penelitian, tetap semangat dan terus berkarya,” tutupnya.
Sebagaimana diketahui, dalam kompetisi FAPERTA FAIR 4 tersebut diikuti sebanyak 273 paper, dan lolos menjadi finalis sebanyak 100 paper dari 8 kategori, dan dihadiri oleh 59 Instansi/Perguruan Tinggi di Indonesia, dan ITPLN menjadi salah satu yang meraih juaranya. **)