Kampus IT PLN jadi universitas pertama pemasang SPKLU

Posted by: Tim SDGs ITPLN
Category: SDG 06 - Clean Water and Sanitation, SDG 07 - Affordable and Clean Energy, SDG 09 - Industry, Innovation and Infrastructure, SDG 11 - Sustainable Cities and Communities, SDG 13 - Climate Action, SDG 17 - Partnerships for The Goals

Kampus Institut Teknologi PLN (ITPLN) menjadi universitas pertama di Jakarta sebagai pemasang stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk mendukung percepatan terwujudnya pemanfaatan energi terbarukan secara maksimal.”Ini salah satu kampus pertama yang di Jakarta yang kita pasang SPKLU,” kata General Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran di Kampus ITPLN Jakarta Barat, Senin.

Lasiran mengatakan langkah ini sebagai dukungan dan partisipasi untuk mewujudkan kampus dengan sertifikat energi hijau atau energi terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC).
Kampus ITPLN merupakan salah satu di Jakarta yang mendukung untuk penggunaan energi terbarukan.
“Jadi, ini adalah bentuk dukungan PLN kepada ITPLN sebagai ‘green energy campus’, maka kita resmikan SPKLU yang ke-55 di Jakarta,” ujarnya.Adapun SKPLU yang terpasang memiliki kapasitas daya pengisian daya sedang (medium charging) 25 kW atau tiga kali dari pengisi daya rumahan sebesar 7.700 VA.Penyesuaian besaran pengisi daya itu bertujuan untuk menentukan berapa lama mobil yang akan dilakukan pengisian daya.
Sebagai contoh, jika SPKLU dipasang di jalan tol maka akan dilakukan pengisian daya cepat (fast charging).
Kampus IT PLN jadi universitas pertama pemasang SPKLU
“Jadi, masing-masing tempat kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tentunya permintaan (demand),” ujarnya.
Ditegaskan, penggunaan SPKLU dalam kampus ini terbuka untuk umum sehingga mahasiswa, orangtua dan masyarakat sekitar bisa memanfaatkannya.
Ke depannya, diharapkan fasilitas SPKLU ini bisa terus dikembangkan oleh para mahasiswa kampus untuk bisa memenuhi kebutuhan mobil listrik di tanah air yang terus meningkat.
“Karena semua SPKLU masih produk impor, sehingga mahasiswa bisa berkembang dan belajar untuk bisa membuat produk kita,” ujarnya.
Sumber : Antaranews
Author: Tim SDGs ITPLN
en_USEnglish